Review Buku: Manajemen Waktu Para Ulama

Buku: Manjemen Waktu Para Ulama

Identitas Buku

Judul Buku: Manajemen Waktu Para Ulama

Penulis: Syaikh Abdul Fattah

Penerjemah: Abu Umar Basyir, dkk.

Tebal Buku: 212 halaman

Penerbit: Maktab Al-Mathbu’at Al-Islamiyyah

ISBN: 978-602-8975-33-4

Genre: Non Fiksi

Buku tersebut berisi pembahasan yang menarik. Saya tertarik dari segi penulis dalam menyampaikan kisah-kisah yang membuat saya terkesima mengenai waktu yang dimanfaatkan dengan efisien. Sehingga bagi yang membacanya terasa berada di zaman dulu dan melihat bagaimana mereka luar biasa dengan usia yang dimanfaatkan untuk kebaikan.

Bahasa yang disampaikan lewat tulisan mudah dimengerti, masing-masing sub tema langsung membahas pada inti yang disampaikan penulis dan dilengkapi dengan kisah sebagai teladan untuk kita.

Waktu berharga bagi setiap orang yang mengetahui manfaatnya. Orang yang menghargai waktu tidak akan membuangnya atau melakukan sesuatu yang sia-sia.

Waktu terus berjalan begitu juga dengan usia kita. Waktu tidak bisa kembali lagi, tetapi apakah kita sudah memanfaatkannya dengan belajar, bekerja, maupun aktivitas yang lainnya.

Terlena dengan waktu kosong dan kesehatan. Saya mengamati bahwa orang yang mengisi waktu dengan baik, orang itu sukses dalam mencapai tujuannya. Mereka disiplin dan tekun dalam prosesnya.

Bayangkan saat sakit. Kondisi badan tidak terlalu mendukung aktivitas. Saya merasakan bahwa sakit badan juga mengganggu dalam berpikir sebab konsentrasi berkurang. Merenung kembali saat badan sehat tidak begitu banyak melakukan hal-hal penting. Sadarkan akan diri saya bahwa waktu sehat seharusnya saya lebih kreatif, produktif, dan inovatif dalam aktivitas.

Menjelajah kebiasaan-kebiasaan para ulama dalam mengatur waktunya dengan sebaik mungkin menjadikan suatu hikmah. Melihat sejarah ataupun kisah-kisah yang terdapat di dalam buku "Manajemen waktu para ulama" yang begitu tergugah hati untuk bisa meneladani beliau-beliau. Seperti inilah beberapa poin yang relate.

Berapa Pentingnya Waktu

Allah ta'ala bersumpah dengan waktu untuk menjelaskan keagungan dan urgensinya
Penjelasan Fakhrurrazi tentang urgensi dan keagungan waktu
Semua kebaikan berpangkal dari waktu, siapa yang menyia-nyiakan waktu, maka ia tak akan dapat mengejarnya lagi selamanya

Beginilah Para Ulama Mengatur Waktunya

Tahanlah matahari, baru aku akan ngobrol denganmu
Waktu terberat bagi Khalil bin Ahmad adalah waktu makan
Aktivitas Sulaim Ar-Razi hanya menulis, mengajar, membaca, atau menelaah Al-Qur'an, dan tak pernah ada waktu menganggur

Jangan Pernah Sia-siakan Waktu

Ibnu Aqil dan Ibnu Jauzi adalah mercusuar ulama dalam soal manajemen waktu
Asy-Syamsul Ashbahani menyedikitkan makan, agar tidak banyak waktu yang terbuang untuk masuk dan keluarnya makanan
Al-Alusi menulis tafsirnya di malam hari, dan di siang harinya beliau mengajar 13 pelajaran

Manajemen Waktu Membuahkan Banyak Karya Ilmu

Para Imam banyak membuahkan karya ilmiah
Memenej waktu akan memanjangkan umur dan bisa memperbanyak karya
Besarnya andil yang dipersembahkan Ibnu Asakir bagi perpustakaan Islam

Rambu-rambu Manajemen Waktu

Senantiasa menyibukkan diri dan mendahulukan hal-hal yang penting daripada yang tidak penting
Beberapa faktor pendukung agar bisa memanfaatkan waktu secara optimal
Makan, minum, dan istirahat bagi seorang penuntut ilmu adalah karena terpaksa

Sastrawan sekaligus penyair yaitu dari Mesir, Ahmad Syauqi mengatakan. "Detak jantung seseorang seolah berkata. Sesungguhnya kehidupan ini merupakan kumpulan detik dan menit. Maka tinggalkanlah derajatmu, niscaya engkau selalu dikenang pasca kematian. Sebab dikenangnya seseorang itu merupakan umur yang kedua". (Hal. 193)

Penutup review ini mengajarkan saya bahwa waktu merupakan nikmat yang Allah berikan untuk manusia. Ada yang menghargai waktu, ada juga sekedar biasa saja. Padahal jika bisa memanfaatkan akan ada hal-hal yang indah di depannya. Sekian dari saya, semoga kita bisa lebih menghargai waktu untuk kebaikan dan menggapai impian-impian masing-masing.