Review Buku: Seni Merayu Tuhan
![]() |
Buku Seni Merayu Tuhan |
Identitas Buku
Judul Buku: Seni Merayu Tuhan
Penulis: Husein Ja’far Al-Hadar
Terdiri dari: 225 halaman
Penerbit: Mizan
Genre: Non Fiksi, Islam Populer
Allah begitu sayangnya Dia kepada kita saat melakukan maksiat, untuk bertobat kembali kepada-Nya. Iya taubat, berapa banyak kesalahan yang kita lakukan, sudah berapa lama kita tidak mendekat kepada Dia. Memang suatu perbuatan yang tidak disukai-Nya itu enak, tetapi keenakan itu hanya sebentar, setelah berlalu maka tinggal penyesalan pada diri.
Nikmat Allah yang begitu banyaknya yang telah kita rasakan seharusnya menjadikan diri untuk bersyukur, bersyukur dengan cara mempergunakan nikmat itu dengan cara yang baik, yang bernilai ibadah. Terkadang maksiat itu menghampiri diri, sudah berusaha sekuat tenaga untuk tidak melakukannya, tetapi diri masih lemah. Jangan berhenti untuk kembali kepada-Nya. Sebab Dia Maha Pengampun.
Buku ini isinya memberikan kita ilmu pengetahuan mengenai seorang hamba untuk selalu ingat, melakukan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ada hukumnya. Banyak hikmah yang termuat dalam buku ini. Bahasa yang digunakan tidaklah kaku atau formal, beliau menuliskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak zaman sekarang. Buku yang bernuansa religius, memupuk keimanan seseorang.
Doa merupakan sesuatu yang sakral sekaligus hubungan kita kepada Allah. Jarak terdekat manusia dengan Tuhan terjadi saat sujud. Maka diusahakan ketika sujud melakukan doa. Doa terserah keinginan kita di dalam hati, sedangkan bacaan ketika sujud itu dilafazkan seperti biasanya.
Merayu Tuhan dengan momentum baik salah satunya dengan berdoa. Dengan tata krama yang sopan saat berdoa agar kita tahu bahwa kepada siap kita meminta. Kita meminta kepada Allah pemilik semesta alam ini. Selain itu, agar akhlak baik dalam berdoa bisa dilakukan.
Habib Husein Ja'far Al-Hadar mengatakan bahwa seni rayuan kepada Tuhan dalam bentuk doa ialah jangan mendekte. Sebab kata beliau saat kita memiliki hajat yang mendesak maupun penting, kita cenderung tidak merayu Tuhan dengan indah, tetapi malah menjadi mendekte Tuhan.
"Kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, "Jika Allah mengabulkan doaku, maka aku berbahagia. Tapi, jika Allah tidak mengabulkan doaku, maka aku lebih berbahagia. Karena yang pertama adalah pilihanku, sedangkan yang kedua adalah pilihan-Nya." (Hal. 56)
Beberapa bab yang ada di dalam buku ini yakni.
- Beragama dengan cinta: merayu bukan mendekte
- beragama dengan keberagaman: memberi solusi bukan menghakimi
- Beragama dengan akhlak: mengajak bukan mengejek
- Beragama dengan tulus: ikhlas bukan culas
Beliau menggunakan kisah-kisah yang relevan. Kisah yang dimuat dekat dengan keseharian kita, seperti belajar iman dari barbershop, crazy rich syar'i, berislam ala GPS, belajar Islam dari fitness, dan masing banyak lagi lainnya. Melalui kisah-kisah yang disampaikan lewat tulisan itu menjadikan sarana sebagai tersampainya dakwah dengan halus.
Selain itu, buku ini juga dilengkapi berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits yang mendukung dan memberikan gambaran luas bahwa agama Islam memberikan kemudahan, pelajaran, hikmah, sehingga orang Islam semakin memantapkan keimanan dan orang selain Islam bisa mengenal bahkan menjadi masuk Islam.
Buku ini juga memberikan motivasi sekaligus inspirasi untuk para pembaca untuk memperdalam keagamaan dengan mudah. Beliau mengajak kebaikan, memberikan dorongan yang positif lewat buku ini. Bagi seorang yang ingin mengenal cara hamba yang mendekatkan diri kepada Allah, buku ini menjadi salah satunya. Apabila mengenal Allah maka segala kehidupan yang dijalani akan lebih bisa diterima sebab ada takdir-Nya.
Buku ini keren dari lembar pertama hingga lembar terakhir. Cocok bagi orang yang ingin mendalami agama. Setelah membaca buku ini kita akan memiliki wawasan yang luas mengenai hamba dengan Allah. Selamat membaca buku ini, ya!.
0 Response to "Review Buku: Seni Merayu Tuhan"
Post a Comment