Review Buku: Qisasul Auliya (Kisah Para Kekasih Allah)

Buku: Qisasul Auliya (Kisah Para Kekasih Allah)

Identitas Buku

Judul Buku: Qisasul Auliya (Kisah Para Kekasih Allah)
Penulis: Muhammad Khalid Tsabit
Penerjemah: C. Romli Bihar Anwar
Terdiri dari: 311 halaman
Penerbit: Qaf Media
Genre: Non Fiksi, Kisah Islami

Kisah menjadi suatu yang memberikan pesan-pesan penting bagi orang yang memperhatikan dan memahaminya. Kisah yang baik mengantarkan seseorang untuk meneladaninya.

Para kekasih Allah yang selalu dekat dengan Allah. Setiap perilaku, perbuatan selalu mengaitkan dengan ibadah. Mereka memiliki akhlak yang mulia, iya mulia di sisi Allah dan mulia di sisi manusia. Menjadi cahaya, menjadi obor yang terang benderang, di tengah-tengah masyarakatnya.

Menghayati perjalanan hidup mereka orang-orang saleh, kesucian hati, karakter keseharian. Menjadikan kita memperkokoh cita-cita dan mencintai kebaikan. Mencintai ulama lewat mengenal, mengikuti kebiasaan-kebiasaan baik.

Kisah-kisah para kekasih Allah di dalam buku ini sangat menggugah saya, kisah yang dipaparkan terkadang seperti mustahil, tetapi itulah yang diberikan keistemewaan oleh Allah kepada hamba yang dipilihnya. Tulisan yang dimuat dalam buku ini bisa dipahami untuk berbagai kalangan dan usia.

Walaupun kisahnya pada masa lampau tetap menarik untuk dibaca, dipahami isinya, mengambil hikmah di dalamnya. Kisah para kekasih Allah dalam berbudi luhur, tobat, mencari rezeki halal, zuhud, kejujuran, amanah, kekuatan doa, ridha kedermawanan, amar makruf nahi munkar, jihad, kerendahan hati, pengorbanan, warak, kekasih Nabi Muhammad Saw, raja-raja Tiran, firasat, mukasyafah (Penyingkapan batin), para kekasih Allah kepada orang lain, dan kasih sayang kekasih Allah terhadap seluruh makhluknya.

Buku ini memberikan motivasi, mendidik jiwa, mendidik perbuatan, menginspirasi, teladan, hikmah. Hal tersebut saya rasakan setelah mengetahui isi bukunya. Dengan mengambil hikmah dari berbagai kisah yang terdapat di dalam buku ini menjadikan diri bisa merenung, memperbaiki diri, sehingga mengantarkan diri kepada Allah dan mencintai para kekasihnya.

Buku yang terdiri dari 18 bab yang mana secara umum tentang kekasih Allah yang zuhud, berbudi pekerti baik, menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. Kehidupan mereka erat dengan ibadah, sehingga segala aktivitas semata-mata tujuan untuk Allah.

"Hikayat itu adalah satu di antara tentara Allah yang dengannya Allah teguhkan tubuh-tubuh para murid (Penempuh kebenaran dengan bimbingan guru) - untuk istiqamah melakukan kebaikan melebihi orang pada umumnya." Junaid al-Baghdadi


Kisah Julaibib

Pada zaman dulu orang Anshar di Madinah memberitahu mengenai gadis-gadis mereka kepada Rasulullah, dengan tujuan apakah ada keperluan Rasulullah Saw terhadap gadisnya, misalnya Nabi ingin menikahinya ataupun sahabat Nabi yang menikahi.

Singkat cerita, Nabi ingin menikahkan Julaibib dengan gadis itu. Mengetahui status Julaibib di mata masyarakat seorang laki itu kaget, lalu menjadi pertimbangan dengan si ibunya.

Lelaki itu pulang dan memberitahu istrinya. Istrinya tidak mengizinkan menikahkan anak gadisnya kepada Julaibib. Terdengar oleh gadis itu, lantas berkata, "Apakah kalian mau menolak kemauan Rasulullah?".

Ayah gadis itu lalu pergi ke Rasulullah untuk menyetujuinya. Maka dinikahkanlah gadis itu dengan Julaibib. Selesailah pernikahan keduanya. Beberapa saat kemudian, Julaibib ikut perang bersama Rasulullah Saw.

Perang telah usai yang dimenangkan oleh kaum muslimin. Nabi mencari pasukannya yang gugur dan terluka.

Julaibib telah gugur, tetapi orang-orang tidak mengetahuinya. Rasulullah Saw merasa kehilangan Julaibib, sehingga diperintahkan yang lainnya untuk mencari Julaibib. Julaibib syahid dan Rasulullah Saw langsung meletakkan jasadnya ke dalam kubur tanpa memandikan sebagaimana penghormatan untuk para syuhada.

Dari kisah tersebut mengajarkan bahwa walaupun dipandang rendah, orang lain tidak memperdulikan, tetap bersikap baik, dan terus melakukan kebaikan. Selain itu, kita tidak boleh memandang remeh orang lain, selama orang itu baik akhlak maka bersikaplah baik juga.

Banyak lagi kisah yang lainnya sangat menarik. Kisah memang bisa menjadikan suasana hati kita bisa bahagia, sedih, takjub, antusias, optimis.

Kisah yang dimuat di buku ini menjadi sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengambil pelajaran dari pera kekasihnya. Sekian dari saya. Selamat membaca buku ini ya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Review Buku: Qisasul Auliya (Kisah Para Kekasih Allah)"