Hati Menjadi Tenteram dengan-Nya
![]() |
Hati Menjadi Tenteram dengan-Nya |
Sebagai seorang hamba mematuhi penciptanya. Sejatinya kita berusaha selalu dekat dengan-Nya lewat perintah maupun mengingat-Nya. Allah menciptakan semua makhluk yang ada di bumi ataupun di langit, yang nyata maupun yang gaib. Semuanya tidak lepas dari kekuasaannya. Allah Maha Besar.
Mengingat Allah dalam keadaan apapun. Dalam beraktivitas berusaha mengingat-Nya. Kita merasakan nikmat yang telah Allah berikan baik nikmat kecil, sedang, ataupun besar. Nikmat yang telah diterima tidak melupakan Dia, dengan cara kita mengingat-Nya sebab Allah yang memberikan itu semua.
Firman Allah Swt tentang mengingat Allah (Dzikir) terdapat dalam Q.S. Ar-Ra’d/13: 28.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d/13: 28)
Tidaklah rugi orang selalu mengingat Allah, dengan mengingat Allah kita semakin dekat, hati menjadi tenteram, dan menambah kecintaan terhadap-Nya. Seperti halnya dengan seorang pasangan yang halal, keduanya saling mengingat, semakin ingat dalam hubungan pasangan, maka semakin cinta akan pasangan itu.
“Tujuan dari dzikir adalah agar kamu dapat seutuhnya berdekatan dengan Allah, Dzat yang kau ingat. Dan saat kamu berdekatan dengan Allah serta memutus segala hal selain-Nya, maka Allah akan memperbaiki kekuranganmu dan memperbaiki segala urusanmu dengan makhluk-Nya.”
“Dengan memperbanyak dzikir, akan tampaklah rahasia dari yang gaib. Dan tergantung seberapa banyak ia berdzikir, akan terbuka baginya rahasia Allah.”[1]
Berbagai bentuk mengingat Allah (Dzikir) diantaranya lewat dzikir tasbih, membaca shalawat, membaca Al-Qur’an, shalat, wirid-wirid, muamalah dan lain sebagainya. Sehingga aktivitas kita di waktu senggang maupun padat selalu ingat dengan-Nya.
Hari-hari dalam beraktivitas menjadi berkah, berkah ialah bertambahnya kebaikan. Hati mendapat ketenangan, keperluan dipermudah, usia menjadi bermanfaat, dan lain-lain. Sehingga apabila mendapat suatu cobaan, masalah yang tengah dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah. Allah menguji kita apakah mampu untuk melewati cobaan itu, cobaan itu juga menjadikan kita untuk mengingat-Nya.
Adanya cobaan yang menghampiri kita, sudah seharusnya cobaan-cobaan itu bisa mengantarkan kita menuju Allah, mengingat-Nya bahwasanya segala takdir yang telah Dia tetapkan ada hal yang baik untuk kita. Jika sudah bisa memahami takdir-Nya hati menjadi ridha, dan tetap berusaha dalam menjalaninya.
Mengingat sang pencipta yaitu Allah, menambah dan memperkuat keimanan. Kita bisa membenahi diri untuk menjadi pribadi yang baik dari sebelumnya. Oleh sebab itu, mengingat-Nya berhubungan dengan ketakwaan yakni menjalani perintah dan menjauhi larangan-Nya. Walaupun dalam keadaan sibuk tetap meluangkan waktu untuk mengingat-Nya.
Hati yang mengingat Allah tidak mudah lebur dalam kegelisahan, murung. Karena hati yang mengingat-Nya menjadi tenang. Sabar, ikhlas, dan syukur atas nikmat dan cobaan yang dijalani.
Oleh: Ahmad Norhudlari (Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin)
Referensi:
Habib Umar bin Hafidz. Sepercik Hikmah & Petuah Menyegarkan Hati & Pikiran, Habib Umar bin Hafidz, Penerbit Kota Ilmu, 2022.
0 Response to "Hati Menjadi Tenteram dengan-Nya"
Post a Comment