Puisi: Kemarau Dinantikan

Puisi: Kemarau Dinantikan


Air menyusut perlahan surut masygul
Sawah-sawah tenggelam jadi muncul
Kicauan burung merdu menyambut kemarau murni
Terbang sayap burung mengitari bumi

Kemarau di desa kearifan indah membuka jalan
Mencangkul tanah membuka lahan senyuman
Menyemai bibit tumbuhan dengan tekun
Menanam dengan tangan dingin

Para petani ramai memikul bekal berkah
Sahut-menyahut burung keakraban
Ikatan tali dalam pekerjaan pejuang rupiah
Senda gurau membuncah keheningan

Kemarau petanda hujan berganti panas terbentang
Tanah subur menjadi pemenang
Mengukir lubang-lubang galian tanaman
Menaruh pundi-pundi penghasilan

Sepotong singkong rebus menahan lapar
Segelas air impian masuk ke tenggorokan
Buah pikiran tenang, badan segar
Butiran syukur atas nikmat bercucuran

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi: Kemarau Dinantikan"