Puisi: Hujan Kenangan

Hujan Kenangan


Setitik air membasahi bumi
Sekejap deras membasahi pipi
Dinginnya udara sejuk
Suasana galau mulai terbentuk

Awan-awan putih berganti hitam
Derasnya air hujan yang kelam
Susah dilupakan dalam jiwa
Semakin tumbuh dalam cinta

Angin membawa kabar
Hidup perlu sabar
Angin tidak bisa nampak
Rasa tersimpan dalam benak

Gemuruh dan petir mengkilat
Disaat kamu pergi begitu cepat
Jejak langkah bisa hilang seiring waktu
Masih teringat kebersamaan dulu

Hujan ditepis payung
Takdir belum datang
Sendiri di tengah redup hati
Ada Tuhan yang menemani

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi: Hujan Kenangan"