Semangat dalam Menuntut Ilmu

Semangat dalam Menuntut Ilmu

Ada rasa bosan atau jenuh dalam menuntut ilmu menjadikan tidak bersemangat dalam memperolehnya. Berdoa kepada-Nya agar bisa mudah dalam menuntut ilmu. Karena Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Menolong hambanya yang membutuhkan.

Bercermin dari ulama yang terdahulu dalam berusaha memperoleh ilmu. Menjadi teladan bagi kita untuk bisa menerapkan dalam menuntut ilmu. Kesabaran, kegigihan mereka untuk menuntut ilmu semoga menjadikan kita terus semangat dalam menuntut ilmu, dan mengetahui sudah sejauh mana dalam menggapai usaha kita memperoleh ilmu.

Dalam Jami’ul Bayani ilmi wa Fadhlihi, Imam asy-Syafi’I berkata: “Aku seorang yatim yang tinggal bersama ibuku. Ibu membawaku ke majelis ilmu tanpa memiliki sesuatu yang bisa diberi kepada guruku sebagai upah. Aku menyimak hadits atau pelajaran dari guruku, dan menghafalnya. Ibuku tidak memiliki uang untuk membeli kertas, maka aku mengumpulkan tulang sebagai wadah tulisan, yang ia kusimpan di botol tua.”[1]

Keterbatasan dalam menuntut ilmu tidak menghalangi tekad yang ada pada diri. Memanfaatkan apa yang ada sebagai sarana, tidak harus menunggu memiliki ini dan itu baru bisa semangat menuntut ilmu. Jangan sampai keterbatasan menggagalkan atau melemahkan semangat juang.

Memulai dari keterbatasan hingga mendapatkan hal-hal yang belum dimiliki. Perjuangan Imam Syafi’i dan gigih dalam menuntut ilmu mengajarkan bahwasanya. Ilmu harus diperoleh dengan sungguh-sungguh, kesabaran dalam belajarnya, sabar dalam berguru, sabar dalam mempelajari ilmu, sabar dalam menjalani sebagai seorang penuntut ilmu. Berbagai rintangan yang ditemui harus bisa menyikapi dengan hati yang ikhlas dan ridha.

Sebuah roti tidak akan bisa disajikan ke orang lain, akan tetapi perlu proses terlebih dulu. Pembuat roti mulai dari menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, mengolah bahan menjadi adonan, di masukkan ke dalam pemanas untuk adonan roti, hingga menjadi sebuah roti dan dihiasi. Kemudian dihidangkan di atas meja. Maka untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan perlu perjuangan dan pengorbanan. Hasilnya diperoleh tergantung seberapa besar kita dalam berusaha dan berdoa kepada-Nya.

Niatkan dalam menuntut ilmu untuk ibadah kepada-Nya, bukan niat untuk memperoleh sesuatu yang dapat menjauhkan diri kepada-Nya. Apabila sudah ditanamkan dalam diri benih-benih yaitu niat yang tulus karena Allah, Insyaallah setiap proses yang kita lakukan akan dipermudah.

 

Oleh: Ahmad Norhudlari (Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin)

Referensi:

Imron, Mohammad Jaelani. Jangan Pernah Berhenti Belajar, DKI Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2023.



                [1] Mohammad Jaelani Imron, Jangan Pernah Berhenti Belajar (DKI Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2023), h. 37.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Semangat dalam Menuntut Ilmu"